Minggu, 11 November 2012

Di hari ultahku ke 16


Malam tak seperti biasa, Waktu terus saja ku pandangi..
Harapku tak kunjung tiba, hingga tengah malam lonceng berbunyi
Namun harapku masih tetap tak  kunjung ada,..

Keresahan, kegelisahan, kebimbangan, kekecewaanku hampir memuncak,..
Apakah harapku selama ini hanyalah akan menjadi sebuah angin,..

Tak lama, seorang sahabatku mengirim kan sebuah ucapan,
Disusul sahabat-sahabat lamaku yang sudah lama tak kujumpai,..

Namun harapan terbesarku belum menampakkan diri,..
Masih bersembunyikah ataukah hanya ilusi belaka,..

Aku kembali menjalankan kebiasaan yangmenjadi kewajibanku,..
Rasa bahagia, menghampiriku,..
Terima kasih teman kau telah menghiburku,.
Namun tak seberapa lama perasaan itu hilang karna suatu hal,..
Maaf aku melalaikan kewajibanku,..
Bukan berarti aku tak mau, tapi kondisi yang turut membuatku tak bisa,..
Maaf aku egois, tak bertanggung jawab atas semuanya,..

Kala itu hatiku kembali di selimuti kedukaan,..
Aku kembali merasa hilang, pikiranku jadi tak karuan,..

Kucoba menahan kecewa dan kepiluan yang begitu menusuk ini,..
Dengan canda dan senyuman, aku sejenak ingin melupakan semuanya,..
Tapi perasaanku tak bisa berbohong, di balik canda itu aku masih tetap berduka,..

Tengah hari tiba, aku harus menjalankan tanggung jawabku yang lainnya,..
Namun harapanku masih tetap angin,..

Tak ada sapaan bahkan senyuman dari mu,..
Tetap sama, harapanku semu,..
Tapi terimakasih kau menghiburku dengan kekonyolanmu,..
Meski agak kecewa dengan harapanku akan dirimu,..
Namun aku sedkit lega dengan itu,..

Berujung akhir ceritaku di sekolah,..
Tradisi teman-teman  menimpaku juga,
Perasaan bahagia itu muncul kembali berkat mereka, teman-teman terbaikku,..
Cukup melelahkan di hari itu,.
Apalagi setiba di rumah aku mendapat surat istimewa dari bibi ku yang jauh di negeri lain,..
Semua perasaan terjadi kala itu,..

Namun hingga akhir, harapanku dari awal tak bisa kunjung terwujud,..
Bahagia namun kecewa,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar